Minggu, 15 Juli 2018

My 2nd Family “PK IMM FEB Uhamka Jaksel”

                                 ”Because, Family means nobody left behind or forgotten”

 Berbicara tentang sebuah keluarga, pasti yang akan terpikirkan pertama kali adalah tentang sosok ayah, ibu, kakak dan adik. Akan tetapi jika berbicara tentang keluarga kedua, apakah yang akan terpikirkan oleh kalian?. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau mungkin yang biasa disebut dengan IMM, sebuah gerakan mahasiswa dibawah organisasi Islam Muhammadiyah yang bergerak dibidang keagamaan dan masyarakat. Sebagai ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah, tentu IMM menginduk kepada Muhammadiyah. IMM sebagai lahan dakwah Muhammadiyah dikalangan mahasiswa. Tapi, jangan heran kalau sebagian besar kader IMM justru bukan berasal dari Muhammadiyah. Begitu juga dengan saya, yang mengenal IMM karena saya kuliah di salah satu PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Dan mungkin jika saya tidak kuliah di Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka, belum tentu saya menjadi kader IMM dan mengenal IMM. PK IMM FEB UHAMKA JAKSEL, sebuah organisasi yang pada awalnya membuat saya penasaran dan akhirnya diikuti rasa tertarik serta dengan kemauan yang cukup tinggi sehingga saya  memutuskan untuk masuk dalam organisasi tersebut. Lalu, apakah setelah masuk langsung menjadi anggota dalam organisasi tersebut?. Jawabannya adalah tidak. Mengapa tidak?, karena sebelum bergabung dengan ikatan tersebut saya harus melalui yang namanya DAD atau Darul Arqam Dasar yang merupakan pengkaderan utama tingkat dasar dan merupakan kegiatan formal yang dilaksanakan oleh IMM di tingkat komisariat, khususnya oleh bidang kader. Dan DAD juga merupakan kegiatan wajib sekaligus persyaratan mahasiswa baru yang ingin menjadi kader IMM. Dan mulai dari DAD lah proses penemuan keluarga kedua saya dimulai.
          Dengan jumlah peserta 48 orang, meskipun berasal dari fakultas yang sama namun kami berasal dari kelas-kelas yang berbeda. Yang meskipun pada saat itu sudah memasuki bulan ke 6 saya menjadi seorang mahasiswa tapi tetap saja saya tidak mengenal dekat ke 47 peserta lainnya, meskipun beberapa diantaranya ada yang berasal dari kelas yang sama seperti saya. Berada dalam kegiatan dan tempat yang sama dengan orang-orang yang mempunyai karakteristik dan pemikiran yang berbeda selama 4 hari, sebagai seseorang yang mempunyai sifat introvert awalnya saya berpikir, saya akan susah beradaptasi dengan mereka. Terlebih ketika saya disatukan dengan 4 orang lainnya dalam satu kelompok. Tapi hal inilah yang membuat saya akhirnya menyebut mereka sebagai keluarga kedua, karena ntah bagaimana caranya dalam waktu 4 hari saja kami mempunyai ikatan seperti keluarga satu sama lain. Dan berawal dari 4 hari 3 malam yang saya lewatkan bersama peserta lain, pengurus, dan panitia kegiatan tersebut membuat saya perlahan-perlahan mengenali seperti apa sih IMM itu sebenarnya.
Kepanitiaan
            Pertama kali dilibatkan sebagai panitia dalam kegiatan IMM adalah ketika kami, para kader mendapat sebuah tantangan untuk membuat sebuah acara namun tidak ada campur tangan dari pengurus. Jadi semuanya kader yang mempersiapkan, dan pengurus (khususnya dari bidang Kader) hanya memantau saja acara yang akan kami buat tersebut. Pertama kali menjadi bagian dari divisi kepanitiaan sebuah acara, saat itu saya memilih untuk masuk ke divisi Kesejahteraan. Bersama dengan kurang lebih 9 orang dan kebetulan semuanya adalah Immawati, kami diberi tugas untuk mempersiapkan segala hal dalam bidang makanan. Seperti bagaimana sistem makan dalam acara nanti, makanan apa  saja yang akan disajikan nanti, dan juga makanan ringan apa saja yang nantinya akan disuguhkan kepada kakak-kakak pengurus dan juga tamu yang hadir nanti. Dengan tema yang kami ambil “Masa Ta’aruf Kader PK IMM FEB UHAMKA JAKSEL” kami, sebagai para kader berusaha untuk mempersiapkan acara tersebut dengan sebaik mungkin. Walaupun seperti yang saya katakan diatas, bahwa kami terdiri dari orang-orang yang berbeda dan dengan karakteristik dan pemikiran yang berbeda yang membuat perbedaan pendapat dalam sepanjang mempersiapkan acara tersebut pasti ada. Awalnya memang sulit, terlebih untuk saya. Meskipun di waktu SMP dan SMA pernah masuk dalam organisasi namun tetap saja rasanya asing ketika harus beradaptasi dengan orang-orang didalam IMM. Ketika kita harus menyatukan pendapat dan pikiran kita, ketika harus menahan ego masing-masing untuk bisa menentukan suatu keputusan secara bersama itu terasa cukup sulit. Namun kembali lagi, karena ini adalah sebuah ikatan yang bentuknya seperti keluarga, maka kami bisa menyatukan itu semua seiring dengan seringnya kami (para kader) bertemu dalam rapat dan berdiskusi.
Dan kali kedua saya menjadi panitia dalam acara IMM adalah ketika menjadi bagian dalam divisi peralatan di acara Seminar AIKA (Agama Islam dan Kemuhammadiyahan). Merasa beruntung menjadi panitia dalam acara ini, karena selain ikut mempersiapkan untuk kesuksesan acara tapi pada saat acara pun saya dan teman-teman kader lain bisa mengikuti seminarnya. Dimana dalam seminar tersebut membahas hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan menghadapi sidang AIKA, yang nantinya akan menjadi penentu kelulusan selain SKRIPSI. Walaupun masih lama, tapi tidak ada salahnya kan jika sudah mengetahui apa saja yang akan diujikan, jadi bisa dipersiapkan mulai dari sekarang :).
Dan kali ketiga saya menjadi panitia adalah untuk acara Buka Puasa Bersama anak-anak Yatim Piatu yang akan dilaksanakan tanggal 10 Juni nanti. Untuk acara kali ini, jujur saya excited sekali karena akan mengadakan kegiatan di panti asuhan dan berbagi dengan adik-adik disana. Karena acaranya belum terlaksana, jadi saya tidak bisa bercerita panjang lebar dulu ya. Next, setelah acaranya terlaksana saya akan bercerita lagi di blog ini. (hehehe)
Dan untuk kegiatan-kegiatan lain yang sudah saya ikuti adalah kajian-kajian yang diadakan oleh beberapa bidang di IMM. Seperti belajar mengaji, merajut, kajian Immawati, maupun diskusi-diskusi lainnya.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tidak hanya sebuah organisasi seperti yang pernah saya ikuti ketika duduk di bangku SMP maupun SMA. Tidak hanya sebagai tempat untuk mencari pengalaman dalam berorganisasi dengan baik, tidak hanya sebagai tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baru, tidak hanya sebagai tempat untuk mengadakan sebuah kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain, ataupun menjadi tempat belajar untuk melatih diri menjadi seorang pemimpin yang baik untuk orang lain nantinya. Tidak hanya itu, namun point penting yang saya dapatkan dalam organisasi ini adalah ketika orang-orang didalamnya membantu dan membimbing saya untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi dalam hal agama, akademik, maupun dalam bermasyarakat. Layaknya seperti keluarga kandung, kami tak sungkan untuk menegur satu sama lain jika ada kesalahan diantara kami. Kami tak sungkan untuk membantu satu sama lain jika ada yang kesulitan, kami tak sungkan untuk saling memberi motivasi, dan kami juga tidak sungkan untuk berbagi kebahagiaan satu sama lain. Dan rasa kekeluargaan itu semakin terasa ketika saya sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan formal maupun non formal dari IMM tersebut hingga saat ini dan berharap rasa kekeluargaan itu akan ada selamanya.
Berada didalam sebuah organisasi yang terdiri dari banyak orang dengan sifat, karakter, dan pemikiran yang berbeda-beda itu memang tidak mudah. Namun ketika kita menganggap mereka seperti bagian dari keluarga kita, perlahan-lahan semuanya akan menjadi mudah dengan sendirinya. Karena keluarga adalah tempat saling melengkapi. Dan dalam ikatan ini, saya dan orang-orang yang berada didalamnya akan belajar dan berkarya, bergerak bersama, dan berjalan beriringan dalam barisan yang rapi, karena keluarga berarti tidak akan meninggalkan siapapun dibelakang atau melupakannya.
IMM JAYA
Fastabiqul Khairat
Anggun Dalam Moral, Unggul Dalam Intelektual
Salam Hangat,

Dari seorang kader biasa ðŸ™‚

MUSYKOM 2017 “Akhir Sebuah Kepemimpinan, Awal Sebuah Perjalanan Baru”

Assalamualaikum Wr. Wb.
Genap sudah satu periode kepengurusan Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta Selatan periode 2016-2017. Tepat pada tanggal 21 dan 22 Oktober 2017, telah berlangsung Musyawarah Komisariat PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan. Laporan pertanggung jawaban telah disampaikan kepada seluruh peserta Musykom oleh para pengurus periode 2016-2017 mulai dari laporan pertanggung jawaban ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, lalu dilanjutkan dengan bidang ke satu hingga bidang ke sepuluh. Ada banyak pertanyaan yang diajukan oleh kami, para kader dan juga para peninjau serta undangan yang hadir dalam Musykom tersebut. Tidak hanya pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta Musykom, namun juga terdapat kritik dan banyak solusi yang disampaikan oleh para demisioner untuk kepengurusan PK IMM FEB Uhamka Jakarta Selatan selanjutnya yang lebih baik. Sebagai kader, ini adalah Musykom pertama yang kami ikuti secara penuh dan turut andil penuh didalamnya. Mulai dari menjadi panitia Musykom hingga menjadi peserta penuh didalam Musykom tersebut. Rasa antusias dan semangat dari para pengurus, kader, maupun para undangan yang hadir membuat suasana Musykom menjadi semakin berwarna. Ada perasaan sedih yang juga tercurahkan di dalam Musykom tersebut. Rasa sedih karena akan ditinggalkan oleh kaka-kaka semester 7 yang sebentar lagi akan lepas jabatan dari kepengurusan di PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan. Meskipun itu bukan ditinggal secara langsung, namun rasa sedih itu sangat terasa ketika mereka mencurahkan apa saja yang mereka rasakan selama satu periode kepengurusan mereka, sebelum Musykom berakhir. Mereka adalah orang-orang terbaik. Kaka-kaka yang selama kami menjadi kader membuat nyaman berada dalam PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan. Meskipun tidak bisa bersama dalam satu kepengurusan, semoga mereka akan tetap menjadi kaka-kaka yang akan selalu memberi ilmu dan nasehat-nasehat baik, dan tetap membuat nyaman ketika akan berkeluh kesah.
Adanya sebuah awal, tentu tak akan pernah lepas dari sebuah akhir yang pasti datang. Akan tetapi yang perlu digaris bawahi adalah bahwa sebuah akhir bukanlah menjadi titik penghabisan. Namun, sebuah akhir akan menjadi perjalanan awal dalam menjadikan IMM khususnya PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan menjadi lebih baik lagi. Terimakasih untuk seluruh pengurus periode 2016-2017 yang sudah memberikan banyak pelajaran berharga dan selamat untuk terpilihnya Ketua Umum baru periode 2017-2018. Semoga dengan kepemimpinan yang baru ini, kaka-kaka semester 5 dan tentunya kami para kader akan semakin menguatkan ikatan diantara kami, dan saling belajar serta bekerja sama untuk melanjutkan perjuangan kepengurusan yang sebelumnya dalam membuat PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan menjadi jauh lebih baik lagi. Sesuai dengan tema Musykom 2017 yaitu “Evaluasi Kinerja dan Menjalankan dengan Semangat Baru dalam Memperkuat Pergerakan serta Rasa Kekeluargaan Demi Melanjutkan Sejarah PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan” diharapkan akan muncul semangat-semangat baru dalam kepengurusan periode 2017-2018, serta memiliki komitmen dan loyalitas yang kuat terhadap ikatan untuk membuat PK IMM FEB UHAMKA Jakarta Selatan menjadi lebih baik lagi dari segi Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Warm Regard,
Kader PK IMM FEB UHAMKA
Jakarta Selatan

Secercah Harapan Tetuka

  Secercah Harapan Tetuka Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi....