Tetaplah di Sini❤
.
.
Amanah tidak pernah salah mencari tempat, amanah tidak pernah berada di pundak yang salah.
Amanah juga tak mungkin berjalan menuju mereka yang tak mampu.
Allah punya cara terbaik melukiskan setiap episode kehidupan dan membingkainya dengan hikmah.
Termasuk episode kita saat mengambil bagian dalam amanah yang tak sanggup diemban oleh langit dan gunung-gunung ini.
Ya, benar amanah yang saya pegang saat ini bersama teman-teman adalah amanah yang memang sudah menjadi takdir kehidupan kita, amanah menjadi pengurus PK IMM FEB Uhamka Jakarta Selatan
.
.
Amanah tidak pernah salah mencari tempat, amanah tidak pernah berada di pundak yang salah.
Amanah juga tak mungkin berjalan menuju mereka yang tak mampu.
Allah punya cara terbaik melukiskan setiap episode kehidupan dan membingkainya dengan hikmah.
Termasuk episode kita saat mengambil bagian dalam amanah yang tak sanggup diemban oleh langit dan gunung-gunung ini.
Ya, benar amanah yang saya pegang saat ini bersama teman-teman adalah amanah yang memang sudah menjadi takdir kehidupan kita, amanah menjadi pengurus PK IMM FEB Uhamka Jakarta Selatan
Jalan dakwah ini memang masih panjang, penuh perjuangan, dan kadang harus melewati persimpangan. Ujian demi ujian yang tak pernah kami duga sebelumnya, menyapa kami di awal kepengurusan ini,
Tapi kami harus tetap lurus kedepan. Menatap tujuan yang bermuara kepada-Nya.
Tujuan Apa? Dakwah tentunya, dakwah yang bermuara pada Allah
Tapi kami harus tetap lurus kedepan. Menatap tujuan yang bermuara kepada-Nya.
Tujuan Apa? Dakwah tentunya, dakwah yang bermuara pada Allah
karna Allah sendiri yang telah menyerukan pada umat manusia untuk berdakwah, dalam QS.Al-Muddatsir ayat ke 2 “Qum, Fa’andzir!” bangun dan berdirilah, seruan itu begitu halus namun punya makna yang sangat dalam
Sebagai pejuang, kita harus yakin bahwa Allah telah menempatkan diri kita di tempat terbaik dan bersama orang-orang baik. Ya, walau diri kita sebenarnya masih jauh dari kata baik.
Tetapi disini kita telah memilih untuk membayar surga dengan letih dan peluh di jalan-Nya. Kenikmatan yang manakah yang bisa didustakan selain kenikmatan berupa keletihan namun bermuara pada surganya Allah? Harapan saya, Mudah-mudahan semangat perjuangan di dada memaksa kita menjadi baik bahkan bukan hanya hari ini, esok, dan seterusnya hingga Allah mencukupkan usia kita untuk dapat bermanfaat bagi orang lain
.
Saya yakin, seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh, selama Allah masih menjadi yang pertama dan utama di hati, segalanya menjadi mudah. bukankah Allah sendiri yang meyakinkan “setelah kesulitan ada kemudahan” -QS.Al-Insyirah-
Saya yakin, sebesar apapun pengorbanan yang harus diberikan, selama Allah masih menjadi tujuan, segalanya menjadi hikmah yang membahagiakan.
.
Kerapuhan karena memikirkan perjuangan dakwah ini adalah tanda cinta yang teramat dalam pada-Nya.
Saya sadar bahwa saya masih terlalu rapuh untuk berdiri disini, bahkan saya merasa apakah sanggup meneruskan tampuk kepemimpinan hingga nanti?
Tapi rapuh bukan berarti mundur dari barisan dakwah.
Saya rapuh karena tak mampu melaksanakan semua perjuangan ini sendiri.
Karena itu saya butuh “teman”, saya butuh orang lain yang bisa diajak diskusi, bekerja dan berjalan bersama bak satu tubuh saling melengkapi saling beriringan, satu nafas, satu tujuan, dan satu gerakan
.
Seperti kata KH. Rahmat Abdullah, “Jika bersama dakwah saja engkau serapuh itu, Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?”
.
Ya.. Saya tak kuat jika harus melakukan semuanya sendirian, tapi saya yakin Allah akan selamanya mendampingi, kemudian juga kalian yang telah berazam membersamai dakwah ini wahai teman-teman seperjuanganku,
Ya.. Bersama dalam barisan ukhuwah untuk membagi cinta dan harmoni bagi semesta.
.
.
Aamiin Allahumma aamiin
.
Dan kini, tak sabar saya dan teman-teman untuk menyambut Kader-kader pilihan yang baru, tunas dakwah yang baru, yang akan membersamai, beriringan bersama menjadi keluarga,
Sebagai pejuang, kita harus yakin bahwa Allah telah menempatkan diri kita di tempat terbaik dan bersama orang-orang baik. Ya, walau diri kita sebenarnya masih jauh dari kata baik.
Tetapi disini kita telah memilih untuk membayar surga dengan letih dan peluh di jalan-Nya. Kenikmatan yang manakah yang bisa didustakan selain kenikmatan berupa keletihan namun bermuara pada surganya Allah? Harapan saya, Mudah-mudahan semangat perjuangan di dada memaksa kita menjadi baik bahkan bukan hanya hari ini, esok, dan seterusnya hingga Allah mencukupkan usia kita untuk dapat bermanfaat bagi orang lain
.
Saya yakin, seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh, selama Allah masih menjadi yang pertama dan utama di hati, segalanya menjadi mudah. bukankah Allah sendiri yang meyakinkan “setelah kesulitan ada kemudahan” -QS.Al-Insyirah-
Saya yakin, sebesar apapun pengorbanan yang harus diberikan, selama Allah masih menjadi tujuan, segalanya menjadi hikmah yang membahagiakan.
.
Kerapuhan karena memikirkan perjuangan dakwah ini adalah tanda cinta yang teramat dalam pada-Nya.
Saya sadar bahwa saya masih terlalu rapuh untuk berdiri disini, bahkan saya merasa apakah sanggup meneruskan tampuk kepemimpinan hingga nanti?
Tapi rapuh bukan berarti mundur dari barisan dakwah.
Saya rapuh karena tak mampu melaksanakan semua perjuangan ini sendiri.
Karena itu saya butuh “teman”, saya butuh orang lain yang bisa diajak diskusi, bekerja dan berjalan bersama bak satu tubuh saling melengkapi saling beriringan, satu nafas, satu tujuan, dan satu gerakan
.
Seperti kata KH. Rahmat Abdullah, “Jika bersama dakwah saja engkau serapuh itu, Sekuat Apa Jika Kau Seorang Diri?”
.
Ya.. Saya tak kuat jika harus melakukan semuanya sendirian, tapi saya yakin Allah akan selamanya mendampingi, kemudian juga kalian yang telah berazam membersamai dakwah ini wahai teman-teman seperjuanganku,
Ya.. Bersama dalam barisan ukhuwah untuk membagi cinta dan harmoni bagi semesta.
.
.
Aamiin Allahumma aamiin
.
Dan kini, tak sabar saya dan teman-teman untuk menyambut Kader-kader pilihan yang baru, tunas dakwah yang baru, yang akan membersamai, beriringan bersama menjadi keluarga,
We waiting you adik-adik ku❤
Sumber : https://duniapenaaulia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar