Budaya Yang Hilang
Surabaya adalah ibukota provinsi
jawa timur dan termasuk kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia. Sejak
zaman penjajahan sudah mengenal berbagai kebudayaan yang begitu kaya dan makmur
pada saat itu. Budaya yang dapat kita jumpai di Surabaya adalah tari-tarian,
reog, ludruk, wayang dan lain sebagainya.
Wayang
Wayang adalah kesenian tradisional,
tradisi yang sudah mengakar puluhan bahkan ratusan tahun. Wayang memeng sulit
dipelajari, tapi setidaknya kita harus mengenal wayang karena wayang merupakan
kebudayaan Indonesia jadi kita sebagai warga indonesia wajib menenal wayang.
Sebagai generasi muda kita tidak beleh lupa oleh akar budaya. Walaupun kalian
kerja atau bersekolah diluar negri kita harus tetap mengenal wayang sehingga
kita juga bisa memperkenalkan budaya kita ke orang luar. Macam – macam wayang :
1. Wayang Beber
2. Wayang Purwa
3. Wayang Golek
4. Wayang Orang
5. Wayang
Klitik
Ludruk
Ludruk adalah suatu kesenian drama
tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang
diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung
dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan,
dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan
sebagai musik. Ludruk tidak harus merujuk kisah legenda, mitos, maupun sejarah
yang biasanya dilakukan oleh ketoprak. Kesenian ini sangat unik, menyenangkan,
dan harus ada karena luruk bisa mengambil cerita apasaja yang ada dikehidupan
masyarakat. Sampai saat ini di jawa timur hanya ada 20 kelompok ludruk, 15
kelompok diantanya hanya main jika mendapatkan tanggapan saja, 4 diantaranya
komunitas, dan kelompok adalah satu-satunya yang mampu menjaga eksistensi
ludruk dengan komitmen. Ludruk
adalah salah satu seni teater terbesar, karena ada seni tari, seni rupa, seni
suara, seni musik, seni perannya, dan
banyak seni lainnya yang dikemas menjadi satu dalam Ludruk.
Dan didalam satu dunia ini bisa
bercerita apa saja, dan ludruk itu tidak baku. Jika memainkan peran si pitung,
berarti berasal dari bangsa betawi. Jika main untung suropati, berasal dari
Bali. Jika main sawunggalih berasal dari surabaya. Dan ada juga bahasa cinanya.
Selain
menjaga eksistensi, juga harus berinovasi. Selain cerita-cerita tadi, ludruk
juga mengikuti eksistensi saat ini agar mereputasi, untuk anak-anak, untuk
orang dewasa. Dan ludruk bukan kesenangan yang stagnan (Kesenangan yang
berenti), tetapi berkembang terus, dari zaman cak santi terus berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Sampai diludruk ada mobil, ya itu mungkin saja
bisa terjadi, karna ludruk terus mengikuti perkembangan zaman. Karna dapat
diumpamakan panggung ini adalah sebuah dunia yang mana semua cerita ada disini. Ludruk mempunyai beberap keistimewaan :
1. Ludruk
merupakan salah satu kesenian daerah yang mengandung banya unsur seni
didalamnya
2. Ludruk tidak menggunakan naskah, namun setiap pemerannya mampu melakukan improvisasi dengan baik, dan berperan sesuai tokoh yang diperankannya.
3. Cerita ludruk menceritakan atau mengisahkan tentang bermacam-macam kehidupan di dunia jadi banyak hikmah yang bisa kita ambil dari pemeranan ludruk.
Pesannya
: kalian harus ingat, kesenian itu, khususnya ludruk, itu adalah kesenian yang
tidak bisa ternilai. Kesenian yang tidak bisa diukur dan berbeda dengan tambang,
emas yang bisa diukur dan dinilai. Tetapi kesenian dan kebudayaan tidak
ternilai karna itu sangat perlu diperhatikan dan dilindungi, bahkan jika perlu
diklaim menjadi kekayaan tak benda warisan dunia. Seiring berjalannya waktu,
budaya-budaya tradisional yang diwariskan bangsa ini akan luntur, dan bahkan
akan hilang suatu saat nanti. Akibat munculnya budaya baru yang akan
menghapuskan budaya ini. Sudah banyaknya kalangan masyarakat dan anak mudah
terpengaruh budaya modern yang begitu cepat menusuk kehati dan naluri mereka,
sehingga budaya tradisional sendiri mulai diabaikan, bahkan menghilang.
Link Youtube :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar