Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
" Kondisi Perekonomian di indonesia "
UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) di indonesia adalah usaha kelas menengah yang
produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha.kriteria usaha kecil
yaitu dimana penghasilan bersih seseorang atau suatu usaha sebesar Rp.
50.000.000. UMKM adalah unit usaha yang sangat terpengaruh dalam perekonomian
indonesia dan yang saat ini telah mengalami kemerosotan karena dampak dari pandemi
covid-19 para usaha menengah ini sangat amat terpuruk karena penghasilan yang
berkurang bahkan tak menentu bahkan sampai tidak memiliki penghasilan karena
pandemi ini. Tidak hanya dari segi ekonomi mikro saja tapi makro yang lebih
besar juga terpuruk akan adanya pandemi ini yang dimana perusahaan ini
mengalami kerugian secara materil ketika awal–awal pandemi seperti restaurant
harus tutup lama sekitar 3 bulan dan ketika memulai juga tidak banyak pelanggan
yang datang seperti biasanya bahkan bisa menurunkan omset hingga 50% karena
kurangnya minat seseorang untuk membeli apapun di keadaan seperti ini
kebanyakan orang sekarang lebih menghemat pengeluaran dari pada
membelanjakannya. kondisi yang sangat tidak menentu ini membuat orang untuk berhemat.
Kurang lebih 5 bulan indonesia
mengahadapi pandemi ini yang kasusnya makin lama semakin banyak bahkan lebih
parah jumlah kasus positif, melebihi kasus positif yang ada di cina negara yang
merupakan awal mula visus covid-19. Kebijakan-kebijakan pemerintah sudah
dilayangkan satu persatu sesuai dengan perkembangan yang ada agar masyarakat
selalu mematuhi protokol kesehatan agar virus ini tidak semakin bertambah.
Sejak awal mula covid-19 ini terjadi pada bulan maret perekonomian indonesia
tersendat karena kurangnya konsumsi masyarakat. para pekerja dan usaha-usaha
kecil ketika itu langsung menghentikan produksinya akhirnya terjadilah
kelangkaan barang. Sehingga masyarakat harus membayar mahal dari harga biasanya
dan itu sangat memberatkan bagi masyarakat.
Awal bulan juni pemerintah memberlakukan new normal adalah adaptasi kebiasaan baru. Untuk memulihkan perekonomian indonesia yang terpuruk selama pandemi. Beberapa sektor yang dibuka seperti sektor industri, pariwisata, transportasi, dsb. New normal bukan berarti virus ini sudah menghilang tapi new normal ini adalah kehidupan yang dimana setiap aktifitas yang dilakukan harus mengikuti protokol kesehatan, dan bukan berarti hidup seperti biasanya sebelum pandemi. New normal ini memang merupakan langkah yang terbaik diambil pemerintah untuk meningkatkan perekonomian, tapi dalam menjalankan new normal ini belum semua masyarakat memahami nya mereka mengira bahwa sekarang sudah boleh normal kembali, padahal jelas-jelas tidak. Jadi selama pelonggaran PSBB kasus positif corona semakin bertambah satu hari bahkan hampir sampai seribu orang lebih. Pembukaan kegiatan ekonomi ini diharapkan menjadi roda penggerak perekonomian agar pertumbuhan konomi indonesia tidak minus alias resesi. kondisi perekonomian indonesia selama masa pandemi covid-19 hampir semuannya turun drastis. Namun ada pula sektor yang masih positif seperti: bahan pangan dan kesehatan. Bagi sektor usaha dapat bernafas lega karena usahanya bisa kembali beroperasi yang tadinya sempat terhenti selama pandemi, walaupun beroperasi tidak seperti dulu sebelum pandemi setidaknya pelaku usaha tidak mengalami kebangkrutan.
Penulis : IMMawati Nurhasanah
“ Kondisi Perekonomian Indonesia Di Tengah Pandemi “
Kondisi perekonomian
global saat ini masih berada pada fase yang penuh ketidakpastian, antara lain
ditunjukan oleh koreksi proyeksi pertumbuhan perekomian dunia oleh
lembaga-lembaga internasional. Belum kondusifnya perkembangan perekonomian di
dunia antara lain diakibatkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara
maju dan berkembang, penurunan harga komoditas, serta perbedaan arah kebijakan
moneter dan fiskal di berbagai kawasan. Di kala pemerintah sedang berupaya
untuk mengoptimalkan kondisi perekonomian Indonesia, pandemi
Covid-19 datang dengan segala dampak negatifnya. Seperti yang
kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh dalam
segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian.Dengan adanya
pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini
sedang berada dalam kondisi yang bisa dibilang “sangat tidak stabil”.
Dari analisis
berbagai sumber berdasarkan pertumbuhan dari tahun ke tahun, sumber pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor
informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen. Hal ini cukup bisa dimaklumi
mengingat dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk “di rumah saja” maka
banyak orang menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi.Seiring
hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke rumah tanggapun otomatis
meningkat.
Lalu kapan wabah Covid-19 ini berakhir dan bagaimana dampaknya terhadap
perekonomian Indoensia ya,berdasarkan analisa data yang dikeluarkan oleh The
Singapore University of Technology and Design dengan menggunakan metode
estimasi pandemi, Susceptible Infected Recovered (SIR)
dengan Data Driven Estimation (DDE), maka diperkirakan
puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada bulan 19 April 2020 yang lalu
dan diperkirakan akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020 tapi pada
kenyataan nya pandemic ini masih terus meningkat memang kita sebagai manusia
hanya bisa memperkirakan saja.
Bila prediksi yang ditujukan untuk pendidikan dan penelitian ini benar, maka
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada kuartal
kedua.Kondisi perekonomian Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit.
Kekosongan aktivitas selama hampir 3 bulan sejak pertengahan Maret masih
memberikan peluang bagi perusahaan untuk langsung bangkit. Keuangan perusahaan
diperkirakan masih bisa bertahan sampai tiga bulan.Beda halnya bila aktivitas
normal mulai diadakan pada bulan Agustus atau bahkan Desember. Perusahaan perlu
waktu mencari lagi pegawai baru untuk memulai operasi. Banyak perusahaan juga
akan tidak kuat bertahan selama lebih dari tiga bulan.
Dari sisi makro ekonomi, dengan adanya stimulus fiskal yang disertai
dengan realokasi anggaran untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan
ekonomi nasional dari sektor keuangan, diharapkan akan dapat meningkatkan
perekonomian secara perlahan di kuartal ketiga.Dengan menggunakan model Input-Output (IO), Tim Riset Ekonomi PT Sarana
Multi Infrastruktur memperkirakan bahwa stimulus fiskal oleh pemerintah sebesar
Rp405,1 triliun akan tercipta output dalam
perekonomian sebesar Rp649,3 triliun. Sementara itu, nilai tambah dan
pendapatan pekerja akan meningkat masing-masing sebesar Rp355 triliun dan
Rp146,9 triliun.Penurunan tingkat bunga acuan ini diharapkan akan diikuti dengan
penurunan tingkat bunga pasar sehingga dapat mendorong investasi dan
pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 ini juga telah memberikan nuansa baru
pada rantai pasokan dunia (global supply chain).
Sumber pasokan dunia
yang tadinya dikuasai kurang lebih 20 persen oleh negara China, telah bergeser
ke beberapa negara lain karena adanya pandemi ini. Tentu saja untuk dapat
merebut pada global supply chain, Indonesia
harus berbenah diri agar lebih menarik investor.Penurunan tarif pajak
penghasilan perusahaan yang telah dikeluarkan dalam Perppu I/2020 perlu diikuti
oleh pembenahan dari sisi kepastian hukum investasi, reformasi birokrasi dan
iklim ketenagakerjaan yang sehat. Segala daya upaya perlu dikerahkan secara
bersinergi agar Indonesia dapat bangkit dari kondisi yang disebabkan dari
dampak pandemi Covid-19 saat ini.
#PKIMMFEBUHAMKAJAKSEL