Selasa, 11 Agustus 2020

HASIL KARYA TULIS KADER _ PART I


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....



 

" Kondisi Perekonomian Indonesia Saat Ini "


            Indonesia yang biasa disebut juga dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Negara ini adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia serta negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia sampai saat ini. Ibu kota negara Indonesia adalah DKI Jakarta. Kepuluan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu sejak berdirinya kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan Hindu-Budha yang berpusat di Palembang.

            Dari Sabang sampai Marauke, negara ini terdiri dari banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama. Sementara itu kekayaan sumber daya alam pun juga melimpah di negara ini. Saat ini kita ketahui bersama bahwasannya negara Indonesia sedang terkena pandemic Covid 19, yang dimana seluruh dunia pun juga merasakan akan hal itu. Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Akibat dari pandemic ini negara Indonesia mengalami dampak yang benar-benar merugikan dari sisi perekonomian. Perekonomian saat ini di negara Indonesia benar-benar menghawatirkan, pasalnya kita ketahui bersama akibat pandemic ini banyak ekspor barang yang kita lakukan terhambat dan juga usaha-usaha ataupun UMKM yang ada merasa sangat terkena dampaknya.

            Ekonomi mikro adalah ilmu yang membahas tentang peran individu pelaku ekonomi. Bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, serta berinteraksi di dalam pasar. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) justru menjadi sector yang paling terkena hantaman dari pandemic Covid 19. Kita ketahui bersama pasalnya UMKM yang ada di Indonesia saat ini benar-benar bisa dikatan mati kutu karena susah untuk mendapatkan penghasilan seperti sedia kala. Masih banyak restoran, tempat usaha, warung-warung yang masih tutup karena efek pandemic ini yang tak kunjung usai, akibatnya tak tanggung-tanggung ada UMKM yang hampir dan hingga bangkrut karena kejadian ini.

            Pandemic Covid 19 ini memang benar-benar belum bisa dihapuskan atau dihilangkan dari dunia dan negara Indonesia, karena belum ada vaksin yang bisa melawan virus tersebut. Tetapi negara Indonesia tak diam begitu saja, banyak sekali alokasi dana ataupun kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah guna membantu perekonomian negara ini hingga Miliaran jumlahnya. Selain kita melihat apa yang dilakukan pemerintah, usaha kecil yang ada di negara ini juga sangat membutuhkan bantuan nya, karena usaha kecil sangat merasakan dampak dari pandemic covid 19 tersebut.

Bayangkan ketika 3 bulan sebelumnya dimana Indonesia, termasuk wilayah Ibu Kota DKI Jakarta melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dimana perkantoran, pabrik, pusat perbelanjaan, hotel, tempat wisata, UMKM, dll menerapkan hal itu. Yang dimana kita harus benar-benar menerapkan protocol kesehatan yang di anjurkan oleh WHO dan juga Kemeskes Indonesia. Hal itu membuat masyarakat benar-benar merasa khawatir, karena dari tempat mereka bekerja sebagai pegawai kantor ataupun buruh pabrik terkena PHK yang dilakukan oleh kantor ataupun tempat usaha untuk meminimalisir pengeluaran di pandemic Covid 19 sekarang ini. Begitupun UMKM selama 3 bulan sangat sulit untuk mendapatkan penghasilan dan mereka harus putar otak untuk bisa tetap mempertahankan nya.

Tetapi Alhamdulillah ketika saya mendengar dan membaca berita banyak sekali relawan kegiatan sosial, organisasi atau orang-orang baik yang membantu UMKM tersebut dengan memesan sebuah produk dari usahanya yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat yang kebih membutuhkan. Dari situ kita bisa merasa senang karena masih ada segelintiran orang yang masih mau mebantu UMKM tersebut untuk menaikkan penghasilan di keadaan pandemic seperti ini. Sementara itu juga banyak sekali workshop ataupun pelatihan secara online ataupun langsung dengan mengikuti protocol kesehatan yang mengedukasi UMKM untuk selalu terus berkembang walaupun di keadaan sekarang ini.

 

Penulis : IMMawan Abriel Syahputra Yusuf




" Kondisi Perekonomian Indonesia Di Tengah Pandemi "
 


Seperti yang kita ketahui sekarang bahwa dampak dari pandemi ini sangat berpengaruh dalam segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian negara. Kegiatan perekonomian adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dengan adanya pandemi Covid-19 tidak dapat di pungkiri bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang dibilang sangat tidak stabil hal ini ditunjukan oleh koreksi proyeksi pertumbuhan perekomian dunia oleh lembaga-lembaga internasional. Akibat yang membuat belum kondusifnya perkembangan perekonomian di dunia antara lain melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara maju dan berkembang, penurunan harga komoditas, serta perbedaan arah kebijakan moneter dan fiskal di berbagai kawasan.

Dari analisis berbagai sumber berdasarkan pertumbuhan dari tahun ke tahun, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53%. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk “Stay at home” maka banyak orang menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi. Dengan terjadinya hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke rumah tanggapun otomatis meningkat.

Lalu kapan wabah Covid-19 ini berakhir? Dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indoensia? Berdasarkan analisa data yang dikeluarkan oleh The Singapore University of Technology and Design dengan menggunakan metode estimasi pandemi, Susceptible Infected Recovered (SIR) dengan Data Driven Estimation (DDE), maka diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada bulan 19 April 2020 yang lalu dan diperkirakan akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020 tapi pada kenyataannya pandemik ini masih terus meningkat, dan memang kita sebagai manusia hanya bisa memperkirakan saja. Bila prediksi yang ditujukan untuk pendidikan dan penelitian ini benar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada kuartal kedua. Sehingga dengan adanya PSBB yang biasanya idul fitri mempunyai pengaruh cukup besar untuk menggerakkan perekonomian namun dengan adanya peraturan tersebut menjadi sebaliknya.

Kondisi perekonomian Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit. Kekosongan aktivitas selama hampir 3 bulan sejak pertengahan Maret masih memberikan peluang bagi perusahaan untuk langsung bangkit. Keuangan perusahaan diperkirakan masih bisa bertahan sampai tiga bulan. Beda halnya bila aktivitas normal mulai diadakan pada bulan Agustus atau bahkan Desember. Perusahaan perlu waktu mencari lagi pegawai baru untuk memulai operasi. Dan banyak dari perusahaan juga tidak akan kuat bertahan selama lebih dari tiga bulan.

Dari sisi makro ekonomi, dengan adanya stimulus fiskal yang disertai dengan realokasi anggaran untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional dari sektor keuangan, diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian secara perlahan di kuartal ketiga. Dengan menggunakan model Input-Output (IO), Tim Riset Ekonomi PT Sarana Multi Infrastruktur memperkirakan bahwa stimulus fiskal oleh pemerintah sebesar Rp405,1 triliun akan tercipta output dalam perekonomian sebesar Rp649,3 triliun. Sementara itu, nilai tambah dan pendapatan pekerja akan meningkat masing-masing sebesar Rp355 triliun dan Rp146,9 triliun. Penurunan tingkat bunga acuan ini diharapkan akan diikuti dengan penurunan tingkat bunga pasar sehingga dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 ini juga telah memberikan nuansa baru pada rantai pasokan dunia (global supply chain).

Sumber pasokan dunia yang tadinya dikuasai kurang lebih 20 persen oleh negara China, telah bergeser ke beberapa negara lain karena adanya pandemi ini. Tentu saja untuk dapat merebut pada global supply chain, Indonesia harus berbenah diri agar lebih menarik investor. Penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan yang telah dikeluarkan dalam Perppu I/2020 perlu diikuti oleh pembenahan dari sisi kepastian hukum investasi, reformasi birokrasi dan iklim ketenagakerjaan yang sehat. Segala daya upaya perlu dikerahkan secara bersinergi agar Indonesia dapat bangkit dari kondisi yang disebabkan dari  dampak pandemi Covid-19 saat ini. Adapun beberapa cara pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pandemi/bencana wabah virus Cronona ini, yaitu meningkatkan belanja pemerintah melalui proyek-proyek infrastruktur yang padat karya, padat modal, dan padat penyerapan tenaga kerja. Kemudian pemerintah memberikan insentif pada sektor pariwisata seperti memberikan diskon 30-35 % untuk tiket pariwisata, dan yang terakhir pemerintah terus menambah bantuan jaminan sosial serta penurunan suku bunga kredit.


Penulis : IMMawati Muthi' Hanina 'Inayati



 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

  

 

#BIDANGRISETDANPENGEMBANGANKEILMUAN

#PKIMMFEBUHAMKAJAKSEL

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Secercah Harapan Tetuka

  Secercah Harapan Tetuka Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi....