Rabu, 05 Agustus 2020

RESUME BUKU MELACAK SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN IMM



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....




BAB 1

 

          Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) produk muktamar ke-5 Tanggal 5 - 9 Sya'ban 1406 H / Tanggal 14 - 18 April 1986 M. di Padang Sumatra Barat, telah diamati muktamirin untuk menyusun buku sejarah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) secara resmi dan dapat dijadikan literatur tunggal yang syah dalam masalah Sejarah Kelahiran IMM.

Langkah yang telah ditempuhnya, yaitu dengan membentuk tim penulisan sejarah resmi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang diketuai oleh Immawan Drs. Sudarnoto Azeth, M.A. dan Noor Chozin Agham sebagai sekertaris.

Ada alasan etis yang menyebabkan, kenapa penulisan sejarah IMM secara resmi masih belum mewujudkan ? sebab dalam rangka menulis sejarah, memerlukan ketelitian, kejujuran,dan keikhlasan dalam mengkaji fakta dan data historis , serta memerlukan kemampuan daya nalar yang tinggi untuk memberikan interpretasi terhadap fakta dan data historik tersebut. Terutama terhadap pelaku sejarah itu sendiri. Tujuan melakukan pelacakan terhadap fakta dan data historic mengenai kelahiran IMM dan perkembangannya untuk mengusir kesan negative terhadap prospek IMM. Yang pada umumnya kesan tersebut berada dalam angan-angan mereka yang kurang setuju terhadap kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

 

BAB II

 

A.   Lacakan terhadap proses sejarah kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

 

Terdapat dua faktor integral yang mendasari kelahiran Ikatan MahasiswaMuhammadiyah yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri Muhammadiyah itu sendiri sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar Muhammadiyah khususnya umat Islam dan apa yang terjadi di Indonesia.

1)      faktor internal

Berbentuk motivasi idealis, yakni suatu motif untuk mengembangkan ideologi Muhammadiyah yaitu faham akal dan cita-cita Muhammadiyah. Dimana Muhammadiyah adalah sebuah wadah organisasi dan yang dicita-citakan bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud Nama saya akan utama yang adil dan makmur.

        Nasyiatul aisyiyah didirikan oleh  Aisyiyah ( Ortom tertua di lingkungan muhammadiyah )  Pada tanggal 27 dzulhijjahh 1349 H / 16 Mei 1931 M sedangkan pemuda muhammadiyah berdiri pada tanggal 25 dzulhijjah 1350 H /  2 Mei 1932 M..

        Anggapan muhammadiyah tersebut lahir ketika muktamar muhammadiyah ke-25 (kongres seperempat abadkelahiran muhammadiyah) tahun 1936 di Jakarta. Fakta dan data sejarah menyebutkan bahwa Alm.\H.M.S. Mintareja, S.H. Prof. Dr. H. Ismail Sunny S.H.MCL , Prof. Dr. H. Ramli Thoha, S.H. , Drs. H. Lukman Harun, Dr. H. M. Amin Rais, MA. , Dr. Kuntowijoyo , Dr. Ahmad Syafii Maarif , Drs. H. Rusydi Hamka, dll. Bahwa beliau-beliau itulah yang secara ikhlas berpartisipasi aktif membina Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ), bukan HMI yang berjasa untuk Muhammadiyah, tetapi Muhammadiyah yang berjasa besar bagi HMI.

        Bukti nyata bahwa sebelum HMI lahir beliau-beliau tersebut sudah berada dalam muhammadiyah dan beliau-beliau itu pulalah yang secara moral dan ideologis turut merintis berdirinya atau lahirnya imm dan melepas hmi yang kelihatan berkembang baik walaupun perkembangan ini senantiasa menekan independen dan yang akhirnya secara ideologis berbeda dengan muhammadiyah. independensi hmi sekarang cenderung lebih liberal dalam segala aspek, segala aliran yang ada dalam sejarah teologi islam bisa masuk ke dalam tubuh hmi  Sedangkan dalam muhammadiyah ditekankan pada kebebasan berpendapat tetapi kesatuan dalam ideologi islam ( alquran dan as-sunnah ) sehingga dalam muhammadiyah tidak ada mazhab syafi'i , hambali dan lain-lain, jadi independensi dalam muhammadiyah yaitu dalam bidang mazhab fiqhiyah.

          Pada tanggal 18 Agustus 1955, Muhammadiyah baru bisa membuktikan cita-citanya untuk mendirikan perguruan tinggi sejak tahun 1936. Dengan didirikannya perguruan tinggi, maka PP Pemuda Muhammadiyah struktur dibentuk Departemen pelajar dan mahasiswa yang dimaksud untuk menampung pelajar dan mahasiswa Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-1 di Palembang pada tahun 1956, ditetapkan yaitu " langkah ke depan Pemuda Muhammadiyah tahun 1956 - 1959 " . Ditetapkan Pula usaha menghimpun pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah yang mampu mengembangkan amanah. Untuk merealisasikan usaha PP Pemuda Muhammadiyah, maka lewat konpida ( konferensi pimpinan daerah Pemuda Muhammadiyah ) se-indonesia tanggal 5 Safar 1381 H / 18 Juli 1961 M di Surakarta. Memutuskan untuk mendirikan IPM ( Ikatan Pelajar Muhammadiyah ) , namun belum berhasil melahirkan organisasi khusus di kalangan mahasiswa Muhammadiyah karena masih ada argumentasi bahwa untuk mahasiswa Muhammadiyah yang kurang berminat dalam struktur Pemuda Muhammadiyah diperbolehkan duduk dalam kepemimpinan / keanggotaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( kini ikatan remaja Muhammadiyah / IRM ).

Sehubungan dengan semakin berkembangnya perguruan tinggi Muhammadiyah dalam hal ini Fakultas Hukum dan filsafat di Padang Panjang yang berdiri pada tanggal 18 November 1955 Ma tetapi kemudian sehubung dengan adanya peristiwa PRRI, maka kedua fakultas tersebut mandeg, dan kemudian berdiri di Jakarta dengan nama perguruan tinggi pendidikan guru ( PTPG ) kemudian berganti dengan nama IKIP tahun 1958 fakultas yang serupa ditanggung pula di Surakarta , di Jogjakarta berdiri Akademi tabligh Muhammadiyah dan fakultas ilmu-ilmu sosial ( FIS ) berdiri di Jakarta yang kini berkembang menjadi Universitas Muhammadiyah.

Sejak tahun 1960 , kegiatan pendidikan tinggi atau perguruan tinggi Muhammadiyah ( PTM ) pun mulai membanyak pada tahun 1960-an mulai center ide-ide tentang perlunya penanganan khusus bagi mahasiswa Muhammadiyah, sehingga PP Muhammadiyah pun mulai segera memikirkannya.

Pada tangal 15 desember 1963 PP pemuda Muhammadiyah mulai mengadakan penjajakan,didirikan Lembaga dak`wah mahasiswa yang di koordinir oleh ir.margont .soedibjo markoes dan A. rosyad shaleh.sedangkan ide pembentukannya yaitu dari moh . djasman yang saat itu duduk sebagai sekretaris pimpinan pusat pemuda Muhammadiyah.

Sementara itu , desakan untuk segera membentuk organisasi khusus mahasiswa Muhammadiyah datang dari para mahasiswa Muhammadiyah yang ada dijakarta seperti nur wijoyo sarjono, m.z suherman ,m.yasin ,sutrisno muhdam, dll yang saat itu termasuk pimpinan pusat pemuda Muhammadiyah. Akhirnya pp pemuda Muhammadiyah segera memohon restu kepada pp Muhammadiyah yang saat itu diketahui oleh H.A.Badawi dengan penuh bijaksana dan kearifan, akhirnya pp Muhammadiyah menerima usulan dari para pemimpin pp pemuda Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi yang khusus untuk mahasiswa Muhammadiyah . moh .Djasman selaku sekretaris pp pemuda Muhammadiyah saat itu mengusulkan nama yang tepat yaitu ikatan mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) tepat pada tanggal 29 syawal 1384 H / 14 maret 1964. Pp Muhammadiyah menunjuk formateur sebagai berikut :

 

Ketua formateur : M.Djasman

Anggota formateur : A.Rosyad Shaleh,Soedibjo Markoes , Moh.Arief , Zulkabir,Sutrisno Muhdam , syamsu Udaya Nurdin ,Nurwijoyo Sarjono , Basri Tambun , Fathurrahman , Soemarwan , Ali Kiai Demak , sudar , M.Husni Thamrin , M.susanto , Siti Ramlah , Deddy Abu Bakar.

 

Faktor intern dalam melahirkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) yaitu adanya motivasi etis dikalangan keluarga besar Muhammadiyah dalam usaha mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah, seluruh jajaran keluarga besar Muhammadiyah,semuanya harus mampu hidup dalam lingkungannya dengan mengetahui sekaligus memeliharanya. Bagi para mahasiswa Muhammadiyah dengan motivasi etis ini . dapat terdorong untuk melakukan da`wah amar ma`ruf nahi munkar yaitu mengajak

teman – temannya untuk ikut serta menciptakan diri sebagai orang yang bersedia membantu mewujudkan masyarakat yang menjunjung tinggi agama islam yang bersumber langsung Al – Qur`an dan sunah Rasulullah SAW.

Penegasan motivasi etis tadi,sesungguh nya merupakan interpretasi rasional dari apa yang dikehendaki oleh Allah SWT lewat firman – nya terdapat dalam Al – Qur`an surat Ali Imran ayat 104.

 

2)      Faktor Ekstern

Yang terjadi dikalangan umat islam yaitu masih menyuburnya tradisi – tradisi yang sesungguhnya tidak lagi cocok dengan ajaran islam murni khususnya dan dengan perkembangan zaman.

Masih terlena dengan praktek – praktek peribadatan yang penuh dengan bid`ah , khurafat ,dan tahayyul.

Kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap keramat, kepercayaan terhadap ramalan dan mantra – mantra , kepercayaan terhadap tempat – tempat yang di anggap keramat masih membudaya dan masih di gandrungi.

Pada mulanya, Independensitas PPMI memang kompak sebagai penggalang kekuatan anti imperalisme ,tetapi setelah melaksanakan konferensi mahasiswa Asia Afrika ( KMAA ) di bandung tahun 1957 yang merupakan prestasi puncak dari PPMI .masing – masing organisasi anggotanya memisahkan diri ini disebabkan karena dalam tubuh PPMI pada tahun 1958 telah menerima masukan anggota baru yaitu CGMI ( concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia ) seludupan dari PKI .

Akhirnya masing – masing unsur bercerai – berai mencari keselamatan sendiri – sendiri karena banyak pula yang membubarkan diri sebelum PKI membubarkan nya sekitar bulan oktober 1965 setelah PKI di lumpuhkan PPMI kehilangan anggota dan sekaligus secara resmi membubarkan diri.

Pada saat – saat HMI semakin terdesak itulah IMM lahir ,tepatnya pada tanggal 29 syawal 1384 h /4 maret 1964 M. persepsi yang keliru menghubang – hubungkan HMI dengan Muhammadiyah. Bahwa HMI pada mulanya didirikan oleh orang – orang Muhammadiyah,maka kalau HMI dibubarkan otomatis Muhammadiyah harus menyiapkan wadah baru selain HMI logisnya IMM tidak perlu lahir karena ternyata HMI berhasil mempertahankan diri dan tidak jadi di bubarkan oleh PKI.kalo di perhatikan sejarah pergolakan organisasi – organisasi mahasiswa , maka anggapan / klaim yang mengatakan bahwa IMM lahir karena HMI akan dibubarkan adalah anggapan yang sangat keliru . yang benar ,yang rasional,yang berlandaskan analisis ilmiah terhadap fakta dan sejarah adalah bahwa kelahiran IMM salah satu faktor historisnya yaitu untuk membantu dan turut serta mempertahankan HMI dari usaha – usaha komunis yang berniat jahat dan berambisi ingin membubarkan HMI . Dan sesuai dengan sifat IMM itu sendiri yang akan senantiasa menjalin kerja sama dengan organisasi mahasiswa islam lainnya dalam upaya ber – amar ma`ruf nahi munkar yang jadi prinsip dasar perjuangannya .

 

Karena IMM merupakan kebutuhan intern dan ekstern maka tokoh – tokoh pimpinan pusat Muhammadiyah yang sebelumnya bergabung dengan HMI mereka Kembali ,membina, dan mengembangkan ideologi Muhammadiyah melalui keseriusannya membina IMM. Para aktifis pp pemuda Muhammadiyah dan Na yang dengan susah payah mengusahakan berdiri / melahirkan IMM adalah mereka yang betul – betul tidak pernah masuk HMI / tidak pernah bergabung dengan HMI . IMM murni didirikan oleh pp Muhammadiyah yang saat itu diketahui oleh H.A Badawi dan yang dipercayakan kepada pp pemuda Muhammadiyah Drs.H.Moh.Djasman Al – kindi yang saat itu selaku sekretaris pp pemuda Muhammadiyah dan beliau bukanlah pendiri IMM melainkan seorang koordinator dan sekaligus ketua pertama. Sedangkan pendiri yang benar adalah pp Muhammadiyah atas desakan / usulan kongres mahasiswa Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh pp pemuda Muhammadiyah yang saat itu dike tuai oleh M.fachrurrazi dan moh. Djazman sebagai sekretarisnya.

Bila ada sesorang anggota Muhammadiyah yang memprakarsai mendirikan pesantren misalkan. Maka orang tersebut bukanlah sebagai pendiri yang mempunyai konotasi menguasai dan enggan digusur dari kepemimpinan nya , melainkan hanya sebagai pemrakarsa “ atas nama “ Muhammadiyah . inilah esensi dari makna “hidup.hiduplah  Muhammadiyah “ , yang berarti pula

“maju dan jayakanlah Muhammadiyah ,jangan mencari kemajuan dan kejayaan dalam Muhammadiyah “


 BAB III

 

      I.            Muktamar ke-1

 

Muhammad Jasman al-kindi ( Drs H MBA ) selaku koordinator bersama anggota-anggotanya sebagaimana tersebut di atas, memang menampakan semangat dan sangat rajin mengusahakan agar Im Kian eksis dan kian berbobot dalam mengambil peran. Baru 1 tahun usia Im tapi sudah mempunyai banyak aktivitas yang dilakukan. Dan kegiatan-kegiatan bersejarah yang dilakukan antara lain: melaksanakan Munas ( Muktamar 1 ) tanggal 1- 5 Mei 1965, menghasilkan deklarasi Kota Barat sad Solo, 1965 isi Deklarasi tersebut yaitu:

1.     IMM adalah gerakan mahasiswa Islam

2.     kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM

3.     fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah

4.     ilmu adalah Amaliyah adalah IMM dan IMM adalah ilmuliyah

5.     IMM adalah organisasi yang sah mengindahkan segala hukum dan undang-undang dalam negara.

6.     Amal IMM adalah dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan negara, agama dan bangsa.

 

   II.            Muktamar ke-2

Muktamar kedua imt dilaksanakan pada November tanggal 26- 30 tahun 1967 di Banjarmasin. Dalam Muktamar kedua ini Drs h djazman Al Kindi terpilih menjadi ketua umum kembali. Yang paling penting dalam periode kepemimpinan produk Muktamar kedua ini adalah tersusunnya identitas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah beserta penjelasannya. identitas IMM menjelaskan bahwa suatu organisasi di dalam jam-jam jalanan perjalanan hidupnya secara mantap, apabila kepribadiannya itu nampak jelas dan tegas. Selama identitas itu masih kabur, tidak jelas mengira maka Raisan d'etre dari organisasi itu akan tetapi dipersoalkan, yaitu Apakah organisasi itu masih juga mampu menjawab tantangan zamannya atau tidak. Maka dari itu untuk mengembangkan kehidupan IMM perlu dirumuskan identitasnya dalam satu formulasi yang jelas.

 

III.            Muktamar ke-3

Muktamar ke-3 semula akan dilaksanakan di Jakarta pada 14-19 Maret 1970, Namun karena kondisi politik di Jakarta saat itu kurang mendukung, akhirnya Muktamar III IMM tetap dilaksanakan pada Maret 14-19 1971 dengan acara yang cukup sederhana. Muktamar 3 diketuai oleh Drs A Rasyad Sholeh.

Perkembangan pada Abd Rasyad Sholeh ini, secara umum sudah dapat dikatakan baik sekali. IMM Sudah berkembang kemana-mana. Tercatat dalam laporan pertanggungjawaban yang disampaikan pada acara Muktamar berikutnya yaitu DPD IMM sudah mencapai 22 daerah dan begitu juga dengan programnya yang tercatat yaitu:

1.     Tajdid

2.     Konsolidasi anggota,

3.     Konsolidasi organisasi/administrasi

4.      Persatuan dan kesatuan mahasiswa.

 

IV.            Muktamar ke-4

Muktamar ke-4 amanat Muktamar 3 bahwa Muktamar empat akan dilangsungkan di Jakarta kemudian karena pertimbangan secara AMMcq maka dipindahkan ke Malang, Jawa Timur. Akan tetapi setelah diakui dengan PP Pemuda Muhammadiyah dilaksanakan di Semarang berbarengan dengan Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-6 pada 21-25 Desember 1975.

Dalam Muktamar 4 IMM di Semarang, disamping menjunjung personalia DPP IMM periode 1975-1978 tersebut juga telah menelorkan sebuah deklarasi yaitu yang diberi judul Deklarasi Masjid Raya Baiturrahman 1975.

 

   V.            Muktamar ke-5

Setelah Im selama kurang lebih 10 tahun tidak melangsungkan Muktamar, maka kehadiran DPP tersebut ternyata dapat mengiring Im untuk melangsungkan Muktamar ke-5 yaitu dilaksanakan di kota awak, Padang tanggal 14 -18 April 1986.

Dalam Muktamar ke-5 yang menghasilkan komposisi DPP IMM tersebut, yaitu pengangkutan kantor pusat DPP IMM yang sejak lahir berkedudukan di Yogyakarta setelah banyak pertimbangan akhirnya di bobong ke Jakarta. Begitu pula dengan asasnya yang sejak lahir berasaskan Islam, kemudian berganti dengan asas Pancasila.

 

BAB IV PENUTUP

Pada saat disusunnya tulisan penting ini dewan pimpinan Ikatan Mahasiswa sedang mempersiapkan Muktamar ke-6 di ujung Padang Sulawesi Selatan titik satu hal yang patut diinformasikan sekaligus ayat disesali, bahwa kondisi DPP IMM menjelang Muktamar VI masih diselimuti isu kubu Jakarta dan Jogjakarta.

Namun demikian sebagai penutup karya penting ini kita berharap siapapun yang akan mengetuaumumi DPP IMM di masa mendatang, hendaknya menjauhkan istilah " pengubuan " yang berakibat pada nihilnya penyusunan dan pelaksanaan program-program IMM era keakanan. Kita berharap pula siapapun dan dari manapun asalnya yang akan jadi ketua umum kita. Harus memberanikan diri untuk hidup di Jakarta sebagai konsekuensi AD dan ART yang dengan susah payah dalam ( lewat ) Muktamar V IMM di Padang Sumatera Barat. Penulisan tentang sejarah berdiri dan berkembangnya IMM semestinya tidak sampai pada Muktamar ke-5 ini saja.

 

Penulis : KELOMPOK 3


Untuk yang ingin melihat resume beberapa buku IMM dari hasil ulasan kader selegkapnya dapat di akses melalui link :

https://drive.google.com/file/d/1_gdj5pP8liQH2Ln9cORtXWsE4aYKRKRc/view?usp=drivesdk


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...



#BIDANGRISETDANPENGEMBANGANKEILMUAN
#PKIMMFEBUHAMKAJAKSEL

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Secercah Harapan Tetuka

  Secercah Harapan Tetuka Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi....